Surat Terbuka dan Ucapan Terima Kasih kepada Mbak Kahiyang dan Mas Bobby
Salam Hormat mas, mbak.
Selamat pagi, siang, malam atau malah dini hari. Sengaja saya beri opsi untuk menghormati panjenengan yang sangat sibuk. Jadi salam itu untuk menyesuaikan waktu yang panjenengan miliki ketika membaca surat ini.
Salam sejahtera juga untuk pak Jokowi dan Bu Iriana yang selalu menginspirasi, ini jika beliau ikut membaca di antara kesibukan menciptakan masa depan cerah bagi keluarga dan negara kita.
Saya, rakyat yang patuh ketika honor nulis dipotong pajak, honor pembicara dipotong pajak, hanya ingin menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya. Terima kasih layak disampaikan mengingat dedikasi pak Jokowi, mbak Kahiyang, juga mas Bobby dalam mengintegrasikan urusan keluarga dengan urusan negara.
Saya yakin ini menjadi bentuk pelayanan publik yang sangat inovatif dan layak diadopsi para keluarga pengelola negeri ini.
Dengan penuh kekaguman yang tulus, saya melihat bagaimana kekayaan nikel yang sangat penting untuk ponsel pintar saya dan kendaraan listrik para pemilik, pasti juga berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga panjenengan.
Betapa menakjubkannya melihat integrasi antara posisi pemerintah dan bisnis pribadi. Ini adalah contoh harmoni yang ideal antara kepentingan pribadi dan publik, di mana garis batas antara keduanya sangat kabur hingga hampir tidak terlihat.
Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas transparansi luar biasa yang panjenengan tunjukkan. Benar-benar mengesankan bagaimana setiap kebijakan yang dibuat tampak selalu selaras dengan keuntungan berbagai perusahaan panjenengan.
Kesaksian Mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba dalam sidang lanjutan di PN Kota Ternate, terkait perluasan kasus ke gratifikasi dan korupsi izin usaha pertambangan di Halmahera yang menyebut nama panjenengan, saya yakin alasannya adalah transparansi dan kejujuran.
Alasan itu jelas disampaikan Abdul Ghani Kasuba yang mengakui terlibat dalam pengaturan izin usaha pertambangan milik mbak Kahiyang dan mas Bobby Nasution. Salut.
Eh iya, tapi saya juga ingin bertanya, benarkah perusahan nikel yg di istilahkan "Blok Medan" itu ada di Kabupaten Halmahera Timur dan dimiliki panjenengan to mbak?
Jika benar, ini tentu saja bukan sesuatu yang bisa dicapai oleh semua orang. Hanya manusia dengan kemampuan super yang mampu menjadi jembatan kepentingan publik dan pribadi dapat melakukan ini.
Soal tuduhan korupsi, saya pikir kita kembalikan saja pada filosofi jembatan. Bahwa jembatan memang harus diinjak-injak agar yang menginjak-injak sampai ke seberang. Dan itu panjenengan jalani dengan sangat tulus. Matur nuwun sekali untuk ini.
Oh iya ada lagi isu dampak terhadap lingkungan. Saya sangat memahami bahwa kerusakan lingkungan dalam investasi tambang nikel adalah harga yang sangat kecil. Dan itu biaya untuk membayar kemajuan ekonomi dan kesejahteraan keluarga. Lagipula, siapa yang peduli dengan polusi udara atau pencemaran air jika itu berarti pertumbuhan ekonomi negara.
Tentu juga ada tambahan kekayaan bagi keluarga panjenengan. Sungguh harga murah yang benar-benar pantas.
Dalam semangat konstruktif, saya hanya ingin menawarkan beberapa saran kecil. Mungkin ada baiknya untuk memikirkan pelatihan khusus tentang cara menyeimbangkan antara kebijakan publik dan keuntungan pribadi. Atau, jika memiliki waktu lebih dan memungkinkan, cobalah mempertimbangkan untuk membuat peraturan yang mencegah situasi seperti ini di masa depan. Tujuannya apa? Tentu agar citra keluarga panjenengan terutama pak Jokowi tetap bersih. Saya khawatir ada yang membuat berita tendensius dan nanti di 2045, pak Jokowi kemudian dicitrakan jelek.
Akhir kata, saya berharap dan masih menanti inspirasi dari keluarga pak Jokowi. Tentu inspirasi bermanfaat dan inovatif tentang cara-cara baru yang penuh warna dalam menggabungkan kepentingan pribadi dan publik.
Mbak Kahiyang, semoga tambang nikel panjenengan terus berproduksi dengan sukses, dan semoga keberuntungan selalu menyertainya. Karena sentuhan keberuntungan tambahan itu bisa dihasilkan dari kebijakan yang sangat bijaksana dan etis dari pak Jokowi.
Salam hormat,
Edhie Prayitno Ige, Bapak Satu Anak,
warga negara sah Indonesia dan pembayar pajak yang ikhlas.
Post a Comment for "Surat Terbuka dan Ucapan Terima Kasih kepada Mbak Kahiyang dan Mas Bobby "